11 Tempat Wisata di Karangasem Bali
Pura Besakih

Bagi yang masih bingung, Pura Penataran Agung Besakih adalah Pura yang paling besar yang bisa ditemukan saat berkunjung di Pura Besakih ini. Bangunan untuk sembahyang paling banyak dimiliki oleh Pura Penataran Agung besakih yang juga disebut dengan Pelinggih dan dijadikan sebagai pusat dari tempat ini. Tempat di mana Pura ini berdiri dulunya diketahui merupakan sebuah hutan belantara.
- Pengunjung akan dikenakan 15 ribu saja per kepala untuk menikmati pemandangan di area Pura begitu juga untuk masuk dan melihat-lihat Pura Besakih serta Pura Penataran Agung Besakih.
- Pengunjung disarankan untuk mengunjungi Pura pada kurang lebih jam 10 sampai 12 siang supaya tidak terkena dan terganggu dengan kabut yang turun.
Pantai Tulamben

Dari pantai ini, wisatawan bisa rileks sambil berjalan-jalan dan melihat pemandangan apik di sisi barat pantai, yakni panorama Gunung Agung. Pantai yang dipenuhi batu dan pasir hitam ini memang lebih unik, namun kegiatan menyelam tetap ada dan bisa dilakukan di pantai ini demi menelusuri keindahan dunia bawah laut. Jika ingin bertemu dengan Paus Hiu, Hiu Martil, dan ikan Mola-Mola yang ada di perairan Tulamben, silakan untuk datang dan menyelam di sini. Variasi biota laut seperti halnya rumput laut, ikan-ikan hias, terumbu karang dan plankton semuanya bisa ditemukan di spot wisata satu ini.
Tidak hanya sekadar menyelam biasa, penyewaan fasilitas scuba diving juga disediakan di oleh beberapa hotel sehingga bagi yang ingin memiliki kesempatan belajar scuba diving bisa langsung menuju ke Pantai Tulamben.
- Penyelaman bisa dilakukan di Tulamben dengan membayar sekitar Rp 900 ribu per kepala dengan waktu 1 jam dan 1 kali penyelaman saja.
- Para pengunjung yang hanya sekadar ingin menikmati pemandangan alam pantai, cukup membayar parkir Rp 5 ribu saja untuk yang membawa kendaraan beroda 4.
Wisata Bahari Yeh Malet

Karena warga sekitar adalah nelayan, maka tidak heran juga kalau pengunjung akan menemukan sejumlah perahu nelayan yang pergi melaut. Pesona dari wisata bahari satu ini bukan itu saja, namun pengunjung pun akan terkagum akan pembuatan garam tradisional yang menjadi salah satu aktivitas utama di kawasan Yeh Malet. Walau memang tidak begitu banyak di zaman sekarang, tapi aktivitas tersebut masih dapat kita temukan saat menyambangi dan menjelajahi lokasi wisata ini. Airnya yang bening juga menjadi hal yang membuat hati merasa senang, belum lagi jalur panjang pantai yang bisa juga dibuat jalur untuk ber-jogging ria.
Fasilitas stop over pun disediakan di kawasan pantai ini dan diposisikan di pinggir jalan utama di mana tempat parkir pun juga termasuk luas dan mampu memuat cukup banyak kendaraan. Walau bagian lapangan parkir terlihat kurangnya perawatan sehingga ada tanaman-tanaman liar di sekitarnya, tempat ini tetap oke untuk dikunjungi oleh keluarga saat liburan. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya pengunjung lokal yang di hari libur serta akhir pekan membanjiri lokasi pantai.
Putung

Hal utama yang menarik dari tempat ini adalah keindahan alamnya sebab sesampainya di tempat ini maka para pelancong akan mampu melihat perpaduan panorama perkebunan salak, hutan, lembah, hutan dan perbukitan. Bila sampai di puncaknya, maka dari ketinggian tersebut, pengunjung akan mendapati pemandangan sawah milik warga sekitar yang ada di Kecamatan Manggis, tepatnya yang ada di desa dengan sebutan Adat Buitan. Satu lagi yang akan tertangkap oleh mata kita, yakni Labuhan Amuk dengan perahu-perahu milik nelayan yang berukuran besar terlihat sedang berlayar di luasnya lautan biru beserta dengan kapal pesiar yang bersandar. Ada juga Pulau Nusa Penida yang bisa terlihat dari jauh yang dipunyai oleh Kabupaten Klungkung.
Pura Lempuyang

Ada dua tingkat yang di dalam Pura ini; pada tingkat pertama, pengunjung akan menemukan Bale Wantilan. Sementara itu di tingkat kedua ada lebih banyak yang akan bisa dinikmati, seperti halnya pusat Pura yaitu pelinggih Catu, pelinggih Limas Sari, dan pelinggih Manjangan Saluang; di bagian tengahnya kita akan menangkap adanya Padma Kembar, pelinggih Gedong, Padma Ngelayang dan Padmasana. Ketika beralih ke bagian timur pada Pura ini, maka wisatawan akan disuguhkan dengan Bale Puwedangan, pelinggih Ratu Ngurah, pelinggih Betel, pelinggih Gedong Sari, dua pelinggih Gegitan serta Bale Puwedangan.
- Pengunjung bisa masuk secara cuma-cuma bila datang dengan jalan kaki, namun bila membawa kendaraan beroda 4, maka harus merogoh kocek Rp 5 ribu untuk parkir.
sponsored links
Bukit Jambul

Rupanya nama dari Bukit Jambul ini diberikan pertama kali waktu seorang turis asal Belanda datang ke Indonesia. Para pengunjung tidak perlu khawatir soal fasilitas, sebab di kawasan ini ada berbagai kios atau warung makan berikut juga tempat parkir yang memadai. Tidaklah mahal untuk menikmati seluruh pemandangan menyenangkan di Bukit Jambul karena wisatawan dari manapun bisa secara gratis mengakses lokasi ini.
- Pengunjung tidak dikenakan biaya masuk, namun bagi yang datang dengan mengendarai kendaraan beroda 4, maka wajib membayar biaya parkir sebesar Rp 5 ribu.
Padangbai

Bagi yang belum mengetahuinya, nama dari Padangbai ini sebenarnya hasil dari pengaruh bahasa Belanda, namun untuk nama aslinya sendiri adalah Teluk Padang. Wisata alam ini benar-benar indah dnegan adanya batu karang hitam kuat nan kokoh beserta pasir putih yang pastinya disukai setiap pengunjung. Karena pasirnya yang tebal dan putih bersih, maka tidak heran bila wisatawan gemar berjemur di lokasi ini. Aktivitas lainnya yang seru untuk dicoba adalah snorkeling, diving dan berenang sebab alam bawah laut di Padangbai tidak akan membuat menyesal para penyelam dan perenang. Ikan-ikan hias dan terumbu karang dengan berbagai jenis ada di dalamnya dan luar biasa memesona.
Blue lagoon merupakan hal yang sebaiknya tidak dilewatkan ketika ada di Padangbai, apalagi oleh para penyelam. Selain dari pantainya yang menawan, Padangbai pun memiliki sebuah kompleks Pura Dang Kahyangan, sementara itu bila berjalan sedikit ke bagian timur pantai ini, wisatawan akan dapat menemukan Pura Silayukti. Dari Pura Silayukti tersebut, jika beralih ke arah selatan maka para pengunjung bisa sekalian berkunjung ke Pura Tanjung Sari. Sedangkan untuk di bagian barat dari pelabuhan Padangbai ini, ada Pura Penataran Agung yang sebelumnya sudah diulas.
- Pengunjung yang ingin menikmati pantai Padangbai bisa mengeluarkan uang sebesar Rp 5 ribu untuk biaya parkir mobil.
Taman Ujung

Pembangunan taman ini memang dilakukan di tahun 1919, namun untuk penggunaannya sendiri diresmikan di tahun 1921. Pada masa lalu, taman ini dimanfaatkan sebagai lokasi raja beristirahat, tapi juga terkadang tamu-tamu penting masa itu akan dijami di tempat ini, seperti misalnya para kepala pemerintahan asing atau raja-raja yang melakukan kunjungan ke kerajaan Karangasem. Di dalam kawasan taman ini ada kolam luas nan besar serta sejumlah bangunan yang bisa ditelusuri secara bebas.
Rute menuju taman ujung
- Untuk menuju ke bagian taman, pintu masuk atau gerbang yang tersedia ada tiga buah di mana gerbang utamanya ada di sebelah barat dan dikenal dengan sebutan Bale Kapal sebab memang bentuk bangunan ini di zaman dulu sangat mirip dengan bentuk kapal. Dari pintu masuk tersebut, wisatawan harus melewati ratusan buah anak tangga yang perlu dituruni demi sampai ke bagian taman; dari situlah setiap orang dapat menikmati area taman secara menyeluruh.
- Mendapat predikat Taman Air Kerajaan, maka tidaklah heran kalau pengunjung akan mendapati kolam yang luas dan besar berjumlah tiga buah. Pada kolam pertama, di bagian tengahnya yaitu di sisi paling utara, pengunjung bisa melihat adanya Bale Gili yang merupakan bangunan utama di mana jembatan ke arah selatan-lah yang menghubungkannya. Beberapa pot bunga serta patung terdapat di tengah-tengah kolam.
- Pada kolam yang pertama, apabila melirik ke sebelah barat maka akan ada bangunan yang bentuknya bundar yang sama dengan namanya, yaitu Bale Bunder. Dari arah timur, pengunjung bisa melewati 107 anak tangga untuk sampai ke bangunan tersebut. Pada kolam yang kedua, di tengah-tengahnya tepat di bagian selatan kolam pertama ada Bale Kambang. Fungsi dari bangunan tersebut di masa lalu adalah untuk menjamu makan para tamu penting kerajaan. Kolam ketiga bisa ditemukan di sebelah timur kolam kedua dan memiliki nama Kolam Dirah yang diketahui menjadi kolam pertama yang diciptakan oleh Raja Karangasem.
- Pengunjung hanya dikenakan Rp 10 ribu per kepala untuk dapat menelusuri seluk-beluk taman ini dan keindahannya.
Tenganan

Salah satu daya tarik dari desa ini adalah bangunan rumah warga yang rata-rata dibuat dari campuran tanah, batu sungai dengan batu merah dan ukurannya pun hampir sama antara satu rumah dengan yang lainnya. Pesona lain yang bisa ditemukan di desa ini adalah kerajinan khasnya yang berupa ukir-ukiran, anyaman bambu dan bahkan lukisan yang dibuat di atas daun lontar berikut juga kain tenun yang cantik. Gringsing adalah nama dari kain tenun khas desa ini; oleh sebab itulah, Tenganan Pegringsingan Bali adalah nama lain dari Desa Bali Asli ini. Teknik tenun dobel ikat tidak akan bisa didapatkan di negara lain karena hanya tanah air kita yang memilikinya.
Perang Pandang pun termasuk yang unik di desa ini dan sebagai sebuah tradisi, maka atraksi ini akan digelar setiap tahunnya. Bagi wisatawan yang tertarik untuk menontonnya, boleh datang pada sekitar bulan Juli. Perang Pandan atau mageret pandan ini merupakan sebuah ritual di mana ada satu pasang pemuda desa yang menggunakan duri dain pandan untuk saling sayat di atas panggung. Akan ada luka yang ditimbulkan oleh akibat sayatan duri daun pandan tersebut. Seusai ritual, luka-luka pada punggung kedua pemuda tersebut akan diobati segera menggunakan obat alami yang berasal dari umbi-umbian, namun tidak akan makan waktu lama untuk luka tersebut sembuh dan pulih.
- Pengunjung biasanya akan dikenakan biaya parkir bila datang ke Tenganan sebesar Rp 5 ribu saja per mobil.
- Untuk donasi, pengunjung bisa mengeluarkan uang sejumlah Rp 10 ribu.
Pantai Labuhan Amuk

Perpaduan pasir hitam dan pasir putih di tempat ini berikut juga pemandangan perahu tradisional nelayan yang warna-warni berjejer, serta terminal transit minyak PT. Pertamina adalah yang akan dapat tertangkap oleh perhatian Anda selama berada di lokasi ini. Walaupun sepi, tetap ada sejumlah warung makan yang bisa didatangi ketika merasa dahaga dan lapar. Dibandingkan dengan harga makanan dan minuman yang dijajakan di obyek wisata Bali selatan, jelas di kawasan ini lebih murah.
Beberapa aktivitas seru bisa dilakukan, yaitu berenang, snorkeling, diving dan bahkan wisata kapal selam. Ingin berenang tapi khawatir akan ombaknya yang besar dan berbahaya? Tempat ini aman karena ada di area teluk sehingga ombak air lautnya termasuk tenang dan tidak terlalu tinggi. Kano, ocean rafting, tubing, banana boat, jet ski dan dive walker adalah kegiatan air lainnya yang ditawarkan oleh Amuk Bay Bali.
Wisata Candidasa

Pada umumnya, pengunjung yang menginap di area Candidasa ini adalah yang berencana untuk ber-diving ria Tulamben. Bila ingin mendapatkan suasana yang berbeda berbeda dari yang ada di Bali Selatan, langsung datang saja ke Candidasa sebab kawasan Candidasa ini lebih memiliki kemiripan dengan Sanur. Bar, kafe, serta penginapan mulai dari yang berbiaya murah sampai hotel berbintang ada di sini.
- Pengunjung hanya akan dikenakan biaya parkir sebesar Rp 5 ribu per mobil untuk bisa menelusuri wisata Candidasa ini. Namun, keterangan harga bisa berubah sewaktu-waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar